SIBa Fatayat NU Sirampog Brebes Bertransformasi, Ibu-Ibu Belajar Teknologi hingga Kesehatan

TERAKTUAL.CO.ID – Brebes – Sekolah Ibu Bahagia (SIBa) Fatayat NU Kecamatan Sirampog, Brebes, tengah melakukan langkah besar menuju pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Melalui program pengabdian masyarakat, SIBa mendapatkan serangkaian pelatihan dan pendampingan dari tim kolaborasi dosen Universitas Amikom Purwokerto dan Universitas Wijayakusuma Purwokerto, dengan dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DIKTISAINTEK) serta LPPM Universitas Amikom Purwokerto.
Sejumlah kegiatan digelar secara bertahap. Pada 28 Juni, para ibu mengikuti pelatihan internet sehat dan sosialisasi kesehatan. Ito Setiawan mengajarkan cara menggunakan internet untuk hal positif seperti promosi usaha, mencari referensi ilmu, hingga membangun citra diri. Sementara Misrina Retnowati membawakan materi tentang keluarga berencana.
“Internet bisa jadi sahabat jika digunakan dengan bijak, tapi juga bisa jadi ancaman bila kita lengah. Karena itu, kami ingin ibu-ibu di SIBa cakap digital agar tidak mudah terjebak informasi yang salah,” jelas Ito.
Misrina menambahkan, kesehatan keluarga merupakan fondasi utama. “Ibu yang sehat akan melahirkan generasi yang sehat. Dengan pengetahuan keluarga berencana, para ibu bisa lebih siap mengatur masa depan anak-anaknya,” ujarnya.
Pelatihan berlanjut pada 9 Agustus dengan materi penataan organisasi oleh Prayoga Pribadi, yang mendorong efisiensi dan efektivitas dalam kerja organisasi. Hari itu juga, Ito kembali hadir memberikan materi literasi digital, terutama etika bermedia sosial dan cara melawan hoaks.
Puncaknya, pada 13 September, tim meluncurkan Sistem Informasi Manajemen SIBa berupa portal website sebagai pusat informasi. Pengurus SIBa dilatih langsung untuk mengelola sistem tersebut. Selain itu, Gustin Setyaningsih memberikan pelatihan Google Sheet guna membantu administrasi data.
“Seringkali organisasi kesulitan dalam hal administrasi. Dengan Google Sheet, semuanya bisa lebih rapi, terintegrasi, dan mudah dipantau,” terang Gustin.
Setiap pelatihan selalu ditutup dengan evaluasi, baik melalui tanya jawab maupun form penilaian. Hal ini untuk memastikan seluruh peserta—baik pengurus maupun siswa SIBa—benar-benar memahami materi.
Transformasi SIBa ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan cara pandang. Ibu-ibu tidak lagi sekadar sebagai peserta pasif, melainkan menjadi subjek yang siap berdaya dalam bidang digital, organisasi, hingga kesehatan keluarga.