Sekolah Lansia “Matahari” Sirampog Dapat Pendampingan Manajemen dan Kesehatan

TERAKTUAL.CO.ID – Brebes – Sekolah Lansia “Matahari” di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, semakin serius mengembangkan diri sebagai ruang belajar dan pemberdayaan bagi warga lanjut usia. Sejak Juni hingga September 2025, sekolah ini mendapat serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dari kolaborasi dosen Universitas Amikom Purwokerto dan Politeknik YAKMERMAS Banyumas, dengan dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DIKTISAINTEK) serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Amikom Purwokerto.

Kegiatan pertama berlangsung pada Sabtu (28/6). Di ruang kelas sekolah, puluhan siswa lansia duduk menyimak penjelasan Mubayinul Khoeroh mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut. Materi menekankan bahwa kesehatan adalah kunci agar para lansia tetap aktif, mandiri, dan produktif. Tiga aspek utama yang disoroti adalah gizi seimbang, olahraga rutin, serta menjaga kesehatan mental melalui interaksi sosial dan stimulasi otak.

Tak hanya mendengarkan materi, para peserta yang berjumlah 84 orang juga langsung mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan sederhana. Mulai dari pengecekan berat badan, tekanan darah, hingga pemeriksaan gula darah. “Kegiatan seperti ini membuat kami lebih tahu kondisi tubuh sendiri dan apa yang harus dijaga,” ungkap salah satu peserta lansia.

Memasuki bulan Agustus, tepatnya Sabtu (9/8), fokus kegiatan beralih pada pelatihan manajemen organisasi. Kali ini, peserta adalah pengurus Sekolah Lansia “Matahari” yang berjumlah 20 orang. Materi disampaikan oleh Prayoga Pribadi yang menekankan pentingnya tata kelola organisasi agar sekolah dapat berjalan lebih terstruktur, efektif, dan efisien. Menurutnya, meskipun sekolah lansia tidak sama dengan sekolah formal pada umumnya, tetap dibutuhkan sistem organisasi yang jelas agar tujuan besar mencerdaskan dan menyehatkan lansia bisa tercapai.

Kegiatan ketiga, yang digelar pada Sabtu (13/9), menjadi langkah inovatif sekaligus terobosan besar. Tim pengabdian memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah Lansia berupa portal website yang dapat diakses baik oleh lansia maupun keluarga mereka. Melalui akun khusus yang dimiliki setiap keluarga, informasi kesehatan seperti hasil pemeriksaan tensi, gula darah, asam urat, hingga berat badan bisa dipantau secara berkala.

Sistem ini bukan hanya sekadar catatan medis digital, tetapi juga sarana edukasi. Keluarga dapat memahami kondisi kesehatan lansia secara langsung dan sekaligus membekali diri dengan pengetahuan bagaimana merawat lansia sesuai hasil pemeriksaan. “Dengan begitu, sekolah lansia tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tetapi juga memberi dampak ke keluarga dan lingkungan sekitar,” jelas tim pengabdian.

Setiap kegiatan selalu diakhiri dengan evaluasi. Baik melalui tanya jawab maupun pengisian formulir, evaluasi ini bertujuan menilai sejauh mana peserta memahami materi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi juga membantu tim pengabdian melihat aspek mana yang perlu diperbaiki di kegiatan berikutnya.

Menurut Yoga, salah satu dosen yang terlibat, keberadaan Sekolah Lansia “Matahari” harus dikelola secara optimal agar bisa menjadi model percontohan di wilayah Brebes. “Kami berupaya agar sekolah ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga menjadi pusat informasi, kesehatan, dan pemberdayaan lansia berbasis teknologi,” ungkapnya.

Serangkaian pelatihan ini memperlihatkan bahwa lansia bukanlah kelompok yang harus ditinggalkan, melainkan bagian dari masyarakat yang tetap memiliki potensi besar. Dengan dukungan manajemen organisasi yang baik, kesehatan yang terjaga, serta pemanfaatan teknologi, Sekolah Lansia “Matahari” diharapkan mampu menghadirkan masa tua yang lebih bermakna dan produktif bagi pesertanya.