PNM Hadir untuk Ibu Rani: Dari Warung Kecil ke Panggung Viral Anak Bangsa

Dari Warung Sederhana ke Panggung Viral, Cinta Seorang Ibu dan Perjalanan Anak Penari Pacu Jalur
Jakarta, 11 Juli 2025 —TERAKTUAL.CO.ID – Di balik gemerlap layar ponsel yang memperlihatkan tarian “Aura Farming” viral belakangan ini, tersimpan sebuah kisah penuh haru tentang anak dan ibunya. Namanya Rayyan Arkan Dikha, bocah laki-laki yang kini dikenal karena tariannya yang enerjik dan penuh ekspresi. Namun, yang tidak banyak orang tahu, langkah-langkah indah Dikha di atas panggung adalah hasil dari pijakan penuh cinta seorang ibu: Ibu Rani Ridawati.
Ibu Rani bukan siapa-siapa bagi dunia panggung hiburan. Ia hanyalah seorang ibu dari Riau yang membuka warung kecil demi bisa menyekolahkan anak dan mendampingi hobinya menari. Sejak 2017, ia menjadi nasabah PNM Mekaar, memulai usahanya dari menjual keripik, es teh, dan pop ice di sekitar rumah dan lokasi lomba.
Namun warung itu bukan sekadar tempat berjualan. Di sana, ia menyusun strategi hidup, merangkai harapan, dan menitipkan doa untuk Dikha. Setiap kali Dikha tampil di lomba pacu jalur, Ibu Rani tidak pernah jauh. Ia membuka lapak kecil di pinggir arena, di tengah debu dan panas matahari, agar tetap bisa melihat anaknya menari. Tangan kanannya mengaduk es teh, tangan kirinya siap menyeka peluh Dikha ketika turun panggung.
“Selama bisa mendukung, saya akan terus ada. Saya nggak punya banyak, tapi saya punya waktu dan doa untuk anak saya,” ucap Ibu Rani dengan mata yang berkaca-kaca.

PNM pun tak tinggal diam melihat perjuangan Ibu Rani. Sebagai bagian dari program pemberdayaan perempuan melalui Mekaar, PNM sudah mendampingi lebih dari 22 juta ibu-ibu seperti Rani di seluruh pelosok negeri. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, bahkan menyempatkan bertemu langsung dengan Dikha dan ibunya.
“Dikha ini bagian dari keluarga PNM, karena emaknya sudah jadi nasabah sejak 2017. Semoga terus rendah hati dan jadi anak yang membanggakan, ya,” ujar Arief hangat sambil menepuk bahu Dikha.
Pertemuan itu singkat, tapi membekas. Bagi Ibu Rani, pendampingan dari PNM bukan sekadar bantuan modal, tetapi juga penguatan mental. Ia merasa tidak sendirian dalam perjalanan hidup yang seringkali sunyi dan berat.
“PNM itu bukan cuma kasih pinjaman, tapi kasih semangat. Saya kuat karena ada yang percaya sama saya,” kata Ibu Rani.
Kini, setiap langkah tarian Dikha di panggung bukan hanya hiburan bagi penonton, tapi juga simbol dari perjuangan seorang ibu dan anak yang tak kenal lelah. Dari balik lapak jajanan sederhana, Ibu Rani menyaksikan anaknya menari menuju masa depan, membawa serta doa yang tak pernah henti ia bisikkan.
Karena ketika seorang ibu diberi ruang untuk bertumbuh, satu generasi ikut tumbuh bersamanya.
#PNMuntukUMKM
#KisahIbuPNM
#DariLapakKePanggung
#DikhaAnakRakyat