September 11, 2025
Beranda » Meneladani Ibadah Haji dan Kurban: Ketaatan, Pengorbanan, dan Kepedulian Sosial

Meneladani Ibadah Haji dan Kurban: Ketaatan, Pengorbanan, dan Kepedulian Sosial

0
18 Mei 2025, 02.06.18

Teraktual.co.id – Setiap datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia diseru untuk mengingat dan menjalankan dua ibadah besar: ibadah haji dan ibadah kurban. Keduanya memiliki nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang sangat tinggi, serta meneladani pengorbanan para Nabi Allah.

Ibadah Haji: Perjalanan Menuju KeikhlasanIbadah haji adalah rukun Islam kelima dan merupakan kewajiban bagi Muslim yang mampu. Haji bukan hanya perjalanan fisik ke Tanah Suci, tetapi juga perjalanan batin menuju ketundukan dan keikhlasan kepada Allah SWT.

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Ali Imran: 97)

Ibadah Kurban: Simbol Ketaatan dan KepedulianKurban dilakukan pada Hari Raya Idul Adha sebagai peringatan atas ketaatan Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, demi menaati perintah Allah. Namun kemudian, Allah menggantikannya dengan seekor hewan sembelihan.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Kurban menjadi wujud nyata pengorbanan, serta mengajarkan nilai berbagi dengan sesama, terutama kepada fakir miskin dan kaum duafa.

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barang siapa yang menunaikan haji dan tidak berkata kotor serta tidak berbuat maksiat, maka ia kembali (dalam keadaan bersih dari dosa) seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ

“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.” (HR. Tirmidzi)PenutupHaji dan kurban bukan hanya ibadah ritual, tetapi sarat dengan makna spiritual, sosial, dan kemanusiaan. Keduanya mengajarkan kita untuk tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah dan mengasah empati kepada sesama manusia.

Semoga umat Islam dapat meneladani semangat Nabi Ibrahim dan menjalankan kedua ibadah ini dengan penuh keikhlasan serta kesadaran akan makna terdalamnya.

Editor: (Bonik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *