Kolaborasi Amikom dan UNU Purwokerto: Dorong Petani Desa Beji Kuasai Budidaya Gurami

TERAKTUAL.CO.ID – Banyumas – Suasana Balai Pertemuan Warga Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, tampak berbeda pada Minggu (14/9). Belasan petani ikan anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Enggal Jaya berkumpul bukan untuk sekadar rapat kelompok, melainkan mengikuti pelatihan budidaya ikan gurami yang digagas oleh tim dosen Universitas Amikom Purwokerto bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto.
Pelatihan ini dipimpin oleh Gustin Setyaningsih, S.Kom., M.MSI., dosen Amikom Purwokerto sekaligus ketua tim pengabdian, dan menghadirkan narasumber Sarmin, S.Pi., M.Si. dari UNU Purwokerto. Program yang diikuti 15 anggota Pokdakan Enggal Jaya tersebut terlaksana berkat dukungan DIKTISAINTEK dan LPPM Amikom Purwokerto.
Dari Teori ke Praktik
Gustin menegaskan, kegiatan ini tidak hanya sekadar penyampaian teori, tetapi juga memberi bekal keterampilan praktis. Materi yang dibawakan meliputi pengelolaan kualitas air, pemberian pakan sesuai nutrisi, cara mengantisipasi perubahan cuaca, hingga strategi panen telur gurami.
“Banyak kasus petani kehilangan indukan gurami karena kurangnya pemahaman. Padahal, jika dikelola dengan benar, gurami bisa menjadi komoditas yang bernilai tinggi. Itulah alasan kami hadir, agar petani tidak lagi meraba-raba,” jelas Gustin.
Sarmin menambahkan bahwa gurami adalah ikan yang menuntut ketelatenan. “Butuh kesabaran, tapi hasilnya menjanjikan. Dengan teknik yang tepat, gurami bisa memberikan keuntungan ekonomi yang stabil,” katanya.
Suara dari Lapangan
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para petani. Slamet (45), salah satu peserta, mengaku baru memahami betapa pentingnya menjaga kondisi air kolam.
“Biasanya saya hanya mengganti air kalau sudah keruh, tapi ternyata ada teknik khusus untuk menjaga kestabilannya. Ilmu ini sangat membuka wawasan saya,” ujarnya.
Peserta lain, Siti Rohmah (39), merasa terbantu dengan penjelasan tentang manajemen pakan. “Selama ini kami sering bingung memberi pakan, takut kebanyakan yang akhirnya malah merugikan. Sekarang jadi tahu cara yang benar,” tuturnya dengan semangat.
Sementara itu, Mulyono (50) berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti pada satu kali pelatihan. “Kalau bisa ada pendampingan berkala. Supaya kami benar-benar bisa mandiri dan mampu meningkatkan hasil panen gurami,” katanya.
Harapan Bersama
Di akhir kegiatan, peserta diajak mengisi evaluasi untuk melihat sejauh mana pemahaman yang diperoleh. Mayoritas merasa pelatihan ini sangat bermanfaat dan berharap perguruan tinggi terus mendampingi masyarakat desa.
“Ini baru awal. Harapannya, pelatihan ini bisa menjadi jembatan kolaborasi jangka panjang antara akademisi dan petani,” tutup Gustin.
Dengan adanya dukungan ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi, Pokdakan Enggal Jaya optimistis mampu mengembangkan usaha budidaya gurami menjadi lebih berdaya saing. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar lebih luas di Banyumas dan sekitarnya.